Langsung ke konten utama

Si Dobleh Anak Sekolahan

Foto : google

Dobleh alias Donny, siswa SMA Merdeka. Terkenal sebagai siswa yang nakal, sering jahil kepada teman-temannya. Ia juga sering meminta uang temannya dengan paksaan, serta kebiasaan yang membuat gurunya geleng-geleng kepala; tidur saat jam pelajaran. 

Kini ia sudah memasuki fase akhir masa putih abu-abu. Tak lama lagi akan melaksanakan ujian nasional. Namun, Dobleh seperti tidak peduli dengan semua itu. Baginya, hidup semaunya adalah kenikmatan yang sangat indah. Ia selalu menjadi topik utama untuk diperdebatkan saat guru-guru sedang rapat bersama kepala sekolah. 

"Bagaimana nasib Donny alias Dobleh agar ia tidak terus-menerus seperti ini, Bu?" tanya Pak Edi, salah satu guru yang juga mengajar Dobleh.  

"Saya sebagai wali kelasnya sudah angkat tangan untuk kasus ini, Dobleh selalu saja membuat saya geram," ucap Bu Esih, wali kelas Dobleh. 

"Dobleh ini sudah beberapa kali dipanggil ke ruang BK, orang tuanya juga sering dipanggil ke sekolah. Kami guru BK juga sudah bingung harus dengan cara apa lagi untuk membuatnya sadar atas perilakunya ini," ujar Bu Linda.

"Sepertinya Dobleh memang sulit untuk kita kendalikan bersama-sama, jadi..." kata Pak Karyo, kepala sekolah yang langsung mengambil alih rapat. 

Singkat waktu rapat berakhir dengan sebuah pertanyaan yang sampai saat ini belum usai, yaitu menjadikan Dobleh agar fokus dengan sekolahnya dan tidak lagi menyusahkan guru-gurunya. Raut wajah dan hela napas para guru mengakhiri pertemuan yang hampir saja membuat emosi semakin menggebu-gebu. 

Selesai rapat, Bu Esih kembali mengajar di kelas 12 IPS 2. Emosinya belum surut saat rapat tadi, mungkin setelah ini emosinya semakin memanas karena akan menghadapi Dobleh. Namun, demi profesi dan perannya sebagai wali kelas ia harus mampu menepis semua itu. 

Pelajaran dimulai dengan aman, Dobleh masih jinak dari biasanya, belum ada hal yang membuatnya tersulut. Lima menit sampai sepuluh menit juga masih terkendala, meskipun murid 'kesayangan' itu mulai mengeluarkan kebiasaannya. 

"Jadi, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) adalah salah satu lembaga tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang merupakan lembaga perwakilan rakyat." Bu Esih mengulang poin-poin yang baru saja ia jelaskan kepada muridnya. 

Matanya kembali memandang ke arah Dobleh duduk, siswanya sudah tidak ada di bangkunya, Bu Esih bergerak ke bangku yang sudah tidak ditempati penghuninya. Langkah demi langkah ia mendekati kursi tersebut, hela napas terembus panjang ketika Bu Esih melihat Dobleh sudah tertidur pulas berbaring di lantai.

"Dobleh!!!!"

Dobleh terkejut. Ia segera berdiri di hadapan gurunya. "Siap, ada apa, Bu?"

"Masih nanya ada apa? Ngapain kamu di bawah tiduran?"

"Saya ngantuk, Bu. Dari semalam belum tidur karena habis nonton Liga Champions. Barcelona menang, Bu." Dobleh malah curhat mengenai kegiatannya dini hari tadi. 

"Nggak peduli kamu semalam sudah tidur atau belum, itu urusan kamu!"

"Oke."

Bu Esih semakin geram karena Dobleh malah semakin menganggap hal yang ia perbuat sepele. "Siapa suruh duduk?"

"Nggak tau, Bu. Saya pengen duduk aja, mau lanjut tidur kalau diizinkan sama Ibu."

"Oh, jadi kamu malah semakin ngelunjak sama saya. Berdiri terus sampai jam pelajaran saya selesai."

"Siap, Bu."

Bu Esih kembali ke depan dan meneruskan materinya. Sambil berjalan ia mengoceh yang rupanya ditanggapi oleh Dobleh. "Mau jadi apa 'sih kamu nanti, tidur pas jam pelajaran."

"Saya mah mau jadi DPR, Bu."

"Tampang seperti kamu mau jadi DPR? Nggak pantes, deh," ucap Bu Esih kembali ke bangku Dobleh. 

"Kemarin saya lihat di koran banyak tuh mereka yang katanya anggota dewan malah tidur waktu rapat. Jadi, saya cocok banget kalau jadi anggota DPR karena sudah terbiasa tidur saat jam pelajaran." 

Dobleh nyengir. Semua teman-temannya juga ikut tertawa mendengar celotehan Dobleh yang kenyataannya memang benar seperti itu. Bu Esih menahan tawa dan hanya berekspresi sewajarnya dengan menggeleng-gelengkan kepalanya.

SELESAI

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penulis dan Musisi yang Berkarya Dengan Hati

foto :  Fiersa Besari CORETANKUMAN -  Fiersa Besari, pria kelahiran Bandung, 3 Maret 1984. Pemuda yang kerap disapa "Bung" oleh penggemarnya adalah lulusan STBA Yapari-ABA Bandung jurusan Sastra Inggris.  Awalnya dikenal sebagai vokalis band dengan genre musik  indie  dan mengeluarkan album bertajuk "11:11"   pada 2012. Ia juga terlibat sebagai salah satu pendiri Komunitas Pecandu Buku yang dibentuk pada 18 Juli 2015, memiliki tujuan untuk meningkatkan kualitas baca yang sangat kurang. Dalam dunia musik, Fiersa pernah mempunyai band bernama Hellfairies dan Eat Well Earl atau yang disingkat EWW. Setelah sekian lama dan ditinggal teman-temannya menikah, ia memutuskan untuk melawan rasa malu dan serius bersolo karier. Dari sana, album "11:11" tercipta dengan lagu "Melangkah Tanpamu" yang menjadi embrio dari karya-karyanya.  Setahun setelah kemunculannya di dunia musik, Fiersa Besari memutuskan rehat sementara. Ia melakukan perjalanan untuk mencari s...

Fotografer Difabel yang Mendunia

foto : google CORETANKUMAN -  Ahmad Dzulkarnain, pria asal Banyuwangi, Jawa Timur yang terlahir tanpa tangan dan kaki. Namun, keterbatasan tubuhnya tidak membuat dirinya berhenti mewujudkan mimpi sebahai salah satu fotografer profesional.  Awalnya ia hanya seorang penjaga warnet, ketertarikannya pada dunia fotografi bermula dari pekerjaan sampingan yang diberikan bos untuk memotret pas foto langganan. Kamera pertamanya Canon 1100D seharga Rp5,5 juta yang ia cicil menjadi Rp7,5 juta.  Pria yang pernah menempuh pendidikan ilmu hukum di Universitas 17 Agustus 1945 ini mencoba mengoperasikan kameranya pakai mulut, hidung, dan ujung tangan untuk memutar lensa, mengganti baterai, menopang kamera, dan mengganti kartu memori.  Melalui kamera, ia dapat membuktikan kepada orang-orang yang meremehkannya. Karya-karyanya pernah diliput oleh media internasional, seperti Al Jazeera, CNN, dan Great Big Story.  Bang Dzoel (sapaan akrabnya) mengakui pernah terjatuh d...

Destinasi Wisata di Kota Patriot yang Wajib Dikunjungi

foto : google CORETANKUMAN -  Bekasi merupakan salah satu kota yang terletak di Jawa Barat, tepatnya masih bersebelahan dengan ibu kota. Meski begitu, Bekasi yang sangat identik dengan keberadaan pabrik industri membuatnya menjadi tempat yang sangat terik, banyak masyarakat yang meleluconinya sebagai kota yang paling dekat dengan matahari. Namun, kota yang dijuluki sebagai Kota Patriot ini juga memiliki sejumlah daya tarik wisata yang dapat menjadi melepas penat pada akhir pekan atau musim liburan. Apa saja sih? Berikut ulasannya! 1. Gedung Juang 45 Bangunan bersejarah yang sekarang dimanfaatkan sebagai perpustakaan ini dulunya merupakan kantor pemerintahan pada masa kependudukan Belanda dan Jepang. Gedung Juang 45 merupakan saksi sejarah perjuangan rakyat Bekasi untuk Indonesia dalam merebut kemerdekaan. Lokasinya terletak di Jalan Sultan Hasanudin 5, Tambun Selatan. Pengunjung hanya perlu membayar Rp2.000 untuk memasuki area Gedung Juang 45. Mulai dibuka p...

Tips Mengatasi Patah Hati Paling Elegan

foto : kompasiana.com CORETANKUMAN -  Patah hati adalah momok paling menakutkan bagi semua orang, terutama orang yang kasmaran. Patah hati bisa menyerang siapa pun, entah yang akan, sedang, dan pernah jatuh hati. Patah hati bisa membuat dunia yang indah berwarna menjadi hitam kelam. Lalu, bagaimana sih jika sedang mengalami patah hati? Cara apa saja yang bisa mengatasinya?  Yuk , simak ulasannya!  1. Eksplorasi Hobi Memperdalam hobi bisa membuat kamu lupa kalau sedang patah hati. Coba eksplor hobimu, seperti menulis, memotret, memasak, atau hal lainnya. Hal ini bukan hanya untuk melupakan mantanmu, tapi bisa membuatmu bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain. Kamu juga bisa menjadikannya sebuah karya agar patah hatimu bertambah elegan.  2. Berdamai Dengan Masa Lalu Jika kamu sedang patah hati, biasanya kamu terus-menerus mengingat masa lalu bersama mantanmu. Hal itu membuat bayangan masa lalumu selalu terbayang pada pikiranmu. Cobalah berdamai dengan ...

Mengenal Lebih Dekat Dengan 4 Pemain Keturunan Timnas U-19 di TC Kroasia

CORETANKUMAN -  Pada akhir Agustus 2020 Tim Nasional Indonesia U-19 terbang ke Kroasia untuk menjalani serangkai Training Center (TC) dan uji coba menghadapi tim-tim yang sudah dipersiapkan PSSI. Pelatih Shin Tae-Yong membawa sejumlah pemain untuk melengkapi komposisi timnya, terhitung dari banyaknya pemain yang dibawa terdapat empat pemain keturunan mengisi skuad Garuda Muda. Siapa saja mereka? Berikut ulasannya!  1. Jack Brown Remaja 18 tahun kelahiran Jakarta, 2 November 2001. Ia adalah putra kedua pasangan lintas negara, Indah Brown (Indonesia) dan Lance Brown (Inggris). Brown pernag berstatus sebagai pemain terbaik Manchester United Soccer School 2006. Pada saat itu, ia langsung bertemu dengan Alex Ferguson dan dengan bangga menyebut bahwa Indonesia adalah negaranya. Kiprahnya di Inggris pun bisa dibilang berjalan mulus, Brown terdaftar sebagai pemain Lincoln City U-18 dan menunjukkan performa mengesankan bersama klubnya. Sebenarnya Brown hampir memper...